"Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu akan hidup untuk selamanya, dan beribadahlah untuk akhiratmu seakan-akan esok kamu akan meninggal dunia"

Senin, 28 Maret 2011

Filosofi Pohon Pisang

Pohon pisang dapat tumbuh dimana saja dan tidak akan mati sebelum berbuah. Tidak peduli hal apapun yang menimpanya dia akan terus mempertahankan hidupnya sampai bisa menghasilkan buah yang bisa dimanfaatkan oleh makhluk lain. Setelah dia berbuah dan mati dia akan menumbuhkan tunas-tunas baru yang akan berbuat sama dengan dirinya.

Sebagai makhluk yang berakal, kita dapat mengambil pelajaran dari hal tersebut. Kita harus memiliki semangat juang yang sama, yaitu dengan menghadapi cobaan dan rintangan apapun bentuknya sebelum berhasil mencapai tujuan. Selalu berusaha menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain karena sebaik-baiknya manusia adalah orang yang bermanfaat bagi sesamanya. Serta mengajarkan hal tersebut kepada generasi setelah kita agar filosofi tersebut tidak lekang oleh waktu.

Never give up until success
Insya Allah... 

Minggu, 27 Maret 2011

Filosofi Lebah

Rasulullah saw. bersabda, “Perumpamaan orang beriman itu bagaikan lebah. Ia makan yang bersih, mengeluarkan sesuatu yang bersih, hinggap di tempat yang bersih dan tidak merusak atau mematahkan (yang dihinggapinya) .”(Ahmad, Al-Hakim, dan Al-Bazzar)
http://asruldinazis.wordpress.com/2007/05/09/jadilah-seperti-lebah/

Cara hidup lebah patut dicontoh oleh seorang mukmin. Lebah melambangkan kearifan dan kebijaksanaan dalam memenuhi kebutuhannya. Mereka tidak pernah merusak sumberdaya yang dibutuhkannya dan hanya mengambil seperlunya. Mereka mengolah makanannya sendiri tanpa bantuan orang lain dan menghasilkan madu yang sangat bermanfaat bagi manusia.

Lebah juga mencontohkan kerendahan diri. Mereka tidak pernah melukai jika tidak merasa terancam. Jika salah satu dari mereka mendapatkan ancaman mereka selalu menunjukkan solidaritas dengan menyerang musuhnya secara bersama-sama.

Mereka hidup secara beorganisasi, masing-sing memiliki kedudukan sendiri dalam kelompok, memiliki tugas dan wewenang sendiri-sendiri dan dijalankan dengan baik.

Sabtu, 26 Maret 2011

Filosofi Air Mengalir

Air yang mengalir bisa mendatangkan kehidupan disekitarnya seperti pepohonan dan berbagai macam hewan yang hidup didalamnya sehingga manusia dapat mengambil manfaat dari situ. Hal ini mengajarkan kepada kita agar menjadi insan yang bermanfaat bagi orang-orang disekitar kita. 

Air yang mengalir juga memberikan toleransi terhadap apapun yang berada didalamnya semisal batu kali. Apabila air tadi menjumpai kerikil, dia akan lewat disela-sela kerikil tadi, namun jika yang dijumpainya adalah batu yang besar maka dia akan lewat di samping batu tersebut. Hal ini mengajarkan kepada kita agar menjadi orang yang toleran kepada orang lain, tidak egois, berfikiran positif terhadap orang lain, dan selalu dinamis mengikuti alur kehidupan.

Sungai juga dapat menampung sampah dan kotoran serta mengolahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat. Dari sini kita dapat belajar untuk menerima setiap kritik dengan terbuka dan mengolahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi diri kita.

Air juga mengalir dari atas kebawah yang menandakan kerendahan diri.

AKAN TETAPI dalam hidup ini kita tidak boleh terus berpasrah diri. Islam mengajarkan kepada umatnya untuk selalu berusaha menjadi pribadi yang lebih baik. Bahkan Rasulullah SAW sangat membenci umatNya yang suka bermalas-malasan.

Barang siapa yang keadaannya hari ini lebi baik dari kemarin, maka dia tergolong orang yang beruntung.
Barang siapa yang keadaannya hari ini sama dengan kemarin, maka dia tergolong orang yang merugi.
Barang siapa yang keadaannya hari ini lebih buruk dari kemarin, maka dia tergolong orang yang celaka.